Apakah masih ada kita..!!!

Apakah masih ada kita

riri kurnia indria
Bertanyalah dari dalam hati . . .Apakah masih ada kita, kita yang dulu bercerita bersama malam. Kita yang bercanda dibawah terang bulan (melalui telp). Hanya tentang kita bukan yang lain-nya. Mungkin, bagimu tidak terlalu sulit untuk melupakan kita, mungkin bagimu mudah untuk menghentikan jalan tuhan, bila nanti tuhan mempertemukan kita kembali, suatu saat nanti..!!!

Tanpa ada kata perpisahan, tanpa ada alasan. Hilang dan pergi begitu saja. karena apa pergi??? dan kenapa menghilang ??? Apa karena ucapan saya yang bercanda terlalu berlebihan.!!! Yang harus kamu tau : "Pada dasarnya saya malu dan sedikit takut berbicara dengan wanita".

Jika berada disamping wanita, saya suka grogi berbicara bahkan keringetan, penyakit itu enggak bakal bisa dihilangkan pasti seperti itu jika di dekat wanita. Mangkanya saya hanya berani berbicara banyak ditelpon saja. Daripada nanti kita ketemu hanya diem – diem saja.

Jika ada ucapan saya yang salah, saya minta maaf. Saya sudah berusaha mencari kamu dimana, tapi tidak ada hasil. Saya sudah menunggu tiap pagi di depan jalanan rumah sakit tapi tidak pernah melihat kamu, saya sudah menunggu di gang tempat kontrakan kamu juga tidak ada.

Bahkan kamu yang tidak pernah mau memberitahukan alamat rumah kamu di Padang Pariaman. Saya sudah sering menyuruh teman baik saya (sudah saya anggap saudara sendiri) yang sekarang tinggal di Payakumbuh mencari kamu di Pariaman tapi tidak ketemu katanya tidak ada yang bernama “ Riri kurnia indria”.

Pariaman Besar dan sulit mencari seseorang, kata : “teman saya”. Istrinya pun yang sebagai guru di salah satu PGRI di Payakumbuh juga ikut mencari mempunyai kenalan orang pariaman, katanya : " Tidak kenal atau tahu nama “Riri kurnia indria”. 

Adakalanya ku sejenak berpikir : “ Buat apa Tuhan mempertemukan kita, setelah itu kita dipisahkan...!!!” Apa karena “perbedaan” atau “kekayaan”, bukankah dimata tuhan kita semua sama. Atau malah Tuhan senang mempermainkan saya, dipertemukan kemudian tidak lama dipisahkan.

Seperti : " Ingin menaikan derajat seseorang tetapi kemudian langsung dijatuhkan dengan alasan menaikan tingkat ujian kesabaran dan keikhlasan ".

Mungkin bila itu bisa membuat mu bahagia atau apapun itu, lupakanlah kata “kita” nanti. Lupakanlah . . . dan berdoa kepada Tuhan semoga kita tidak akan pernah bertemu untuk yang ke-2 kali nya. Dan terimakasih sudah merawat nenek saya yang sakit.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Apakah masih ada kita..!!!"

Post a Comment