Kuharapkan Air Mata Yang Mengalir

Kuharapkan Air Mata Yang Mengalir 

Hidup berjalan tidak sebagaimana mestinya, seharusnya hidup sudah penuh dengan tawa dan bahagia. Yang didapat hanya sepi dan sunyi. Disini bukan kamu "Fenny" yang salah, aku yang bodoh tidak memberikan kesempatan kamu dekat dengan ku.

Terlalu banyak alasan ku berikan kepadamu supaya kita tidak bertemu seperti : "Sibuk kerja dari pagi hingga malam". Terlalu banyak janji yang kuberikan kepadamu tetapi tidak satupun ada yang kutepati, seperti : "Jalan dengan mu hari saptu atau minggu".

Bukan karena aku sibuk atau jauh yang memisahkan kita tetapi aku sudah mencintai wanita lain "chacha" sebelum kamu "Fenny". Kamu sudah pernah bertemu dengan chacha, bahkan kamu pernah berbicara dengan chacha, saat kamu main ke rumah ku dan secara kebetulan ketika kamu datang ada chacha di rumah ku.  Kamu mengaku sebagai adik angkat ku kepada chacha, karena chacha melihat kamu sinis awalnya.

Senang sebenarnya pada saat itu fenny rela datang ke rumah ku jauh - jauh dari jakarta ke bekasi, hanya untuk melihat aku. Kemudian aku mengantarkan kamu pulang (aku tinggalkan chacha yang lagi membeli makanan diwarung) kemudian tiba - tiba kamu marah dijalan tanpa sebab kepadaku mengatakan : " Itu cewek lo "chacha" yang sekarang, gue enggak setuju". Aku cuma diam saja mendengar kamu bilang seperti itu. Dan aku hanya bisa terdiam saat kamu menangis mengeluarkan air mata kemudian lari meninggalkan aku.

Aneh mungkin perasaan ku saat itu melihat kamu menangis, mengetahui bahwa kamu cinta sama aku. Padahal waktu aku tinggal di jakarta. Kamu tidak memiliki perasaan apapun kepadaku.  Tetapi ketika aku sudah mencintai wanita lain kamu mencintai aku. 

Sudah beberapa tahun lamanya aku tidak menghubungi mu bahkan menanyakan tentang dirimu. Sampai dimana aku kecewa dengan cewek ku "chacha" baru mencari tahu tentang dirimu kembali. Aku tahu dan berpikir bahwa kamu pasti marah atau kecewa kepadaku tetapi aku tetap menghubungi mu berharap kamu masih mencintai aku.

Tetapi ketika aku menelpon kamu, kamu langsung bertanya tentang : "Kabar Aku dan chacha". Aku jawab : "Aku sudah tidak sama chacha , aku di dua kan oleh nya". Kemudian dia berkata kembali : "Kok bisa lo di dua-in sama chacha, kirain gue lo benar - benar cocok sama chacha. Lagian waktu itu gue bilang sama lo enggak setuju sama dia, lo enggak percaya. Sekarang lo mau apa telp gue, sekarang gue sudah punya cowo  anak bentengan...???"

 Tidak enak seandainya aku langsung mengatakan bahwa aku mencintai fenny di telpon sedangkan dia sekarang sudah punya pacar, bisa - bisa dipikiranya nanti :

" Hanya sebagai pelarian atau mengisi kekosongan hati Ku saja"  
Walaupun sebenarnya aku yakin bahwa aku mencintai wanita salah dulu, kamu yang seharusnya aku cintai. Pasti tetap saja tidak akan percaya. Akhirnya aku hanya bisa menjawab : " Oh... lo sudah punya cowo sekarang, Yah telat". Telpon langsung aku tutup karena menurut ku sudah terlambat dan kecewa atas kesalahan ku.

Kemudian fenny langsung menelpon aku tetapi tidak aku jawab telpon-nya. Dengan alasan biarkan saja, tidak enak mengganggu hubungan orang lain. Semoga saja fenny benar - benar bahagia. Ternyata tidak semudah itu  bisa melupakan fenny. Setiap aku pulang kerja jam 5 sore dari sekitar Plasa Senayan atau Blok M tidak langsung pulang ke rumah ku yang di bekasi menaiki motor butut. Selalu aku lewat depan rumahnya di jalan skip sunter jakarta berharap fenny ada di depan rumah nya.  Selama 6 bulan aku lakukan hal itu, demi menenangkan hati ini hanya untuk sekedar melihat nya, tetapi aku tidak pernah melihat dia ada di depan rumah nya.
Hati ingin rasanya menelpon fenny kembali, ingin mengajak bertemu tetapi terlintas dipikiran tidak ingin menggangu hubungan dia dengan cowok nya. Serba salah jadinya namun aku tetap bertahan tidak ingin menggangu hubungan nya walaupun sedikit berharap dia yang akan menelpon aku.

Entah ada angin apa, aku sangat berharap fenny yang menelpon aku tetapi yang menelpon bukan diri nya melainkan cewek ku yang dulu "chacha". Katanya dia hanya ingin bertemu dengan ku. Malas sebenarnya meladeni cewek yang sudah ketahuan belangnya, apa boleh buat setiap jam telpon-in aku terus. Akhirnya aku mau bertemu dengan cewek ku yang dulu di MM Bekasi.

Saptu pada hari itu, aku bertemu dengan chacha di MM Bekasi. Ramai disana, dia ingin mengajak aku nonton tetapi karena aku lagi tidak ada mood untuk menonton bioskop, aku bilang " Tidak mau nonton, udah cari tempat makan saja, terus kamu ingin bertemu lagi dengan aku untuk apa".

Kemudian chacha mengajak ke lantai 4 untuk makan bakso. Setelah pesanan bakso telah datang. Baru aku mau makan satu suap. Chacha tiba - tiba nangis, langsung aku bertanya : "Eh kenapa nangis, aku enggak injak kaki kamu kok" .. Setelah aku bilang seperti itu malah senyum, kemudian nangis lagi. Karena aku malu dan tidak enak dilihatin sama pengunjung yang makan bakso disana juga. Akhirnya aku bilang lagi ke chacha : "Kalau kamu tidak bicara malah nangis terus menerus seperti itu disini, aku joget nih, biar sekalian pengunjung yang lain makin aneh ngeliat kita. Kamu nangis sedangkan aku joget".

Chacha tertawa, kemudian dia bilang ke aku bahwa : "Katanya minta maaf, janji tidak akan mengulangi lagi perbuatan nya dan mau balikan lagi. Kamu mau enggak balikan sama aku lagi ????". Aku yang memang sudah tahu tujuan dan maksudnya mengajak jalan pasti mau balikan lagi. Aku jawab ke cewek aku yang dulu : "Makan dulu ya lapar aku belum makan habis nyuci tadi, nanti aku jawab mau atau tidak balikan sama kamu".

Bakso sudah habis ku makan, aku lihat dia tidak makan baksonya. Aku tanya ke chacha : "kok enggak dimakan baksonya, kenapa ?". Chacha menjawab : " Aku nunggu jawaban kamu, mangknya aku belum makan bakso ku".. Aku bilang ke chacha : " Sudah makan dulu, belum makan nanti keram perut lho..!!! ".

Setelah cha-cha menghabiskan bakso, aku tidak menjawab pertanyaan nya. Aku malah mengajak chacha ke toko kaset. Aku beli kaset endank soekamti yg cover kelas 1. Kemudian aku nawarin ke chacha mau beli kaset atau CD India tidak, biasa nya kamu kan demen lagu india. Enggak usah takut, aku yang bayar kok. Chacha bilang : "Tidak usah, udah banyak di rumah".

Bingung harus kemana lagi aku putuskan mengajak chacha pulang, aku antar dia ke rumahnya. ketika aku hendak ingin pulang, motor butut sudah siap ingin di jalankan . Chacha memanggilku : " Jawabanya Apa ?". Pikir ku nanggung banget mau jalan ditanya seperti itu. Aku jawab saja : "Jawabanya A yang benar Cha..". Chacha langsung tersenyum kemudian berkata : "Memangnya lagi ulangan umum jawabanya A,B,C atau D ".

Aku langsung tancap gas motor butut ku. Sampai dirumah seperti biasa aku main game. Chacha menelpon aku menanyakan lagi, baru aku jawab : "Maaf cha untuk sekarang ini, aku belum bisa nerima kamu lagi, maaf ya...!!!!". Aku memang cowok yang kadang suka bercanda, tetapi untuk masalah hati dan perasan, aku tidak pernah main - main atau mempermainkan.

Ada saja yang dilakukan chacha supaya menarik simpati ku atau ingin mendapatkan cinta ku. Seperti :  menelpon ku setiap jam menanyakan aku ada dimana, sudah makan atau belum dan juga ketika istirahat kerja makan siang yang  biasanya aku sering makan di warteg tapi kadang chacha yang membawakan makanan dari rumah. Kebetulan kantor chacha dekat dengan tempat kerja ku tidak ada 10 menit ke kantornya.

Hari demi hari, aku rasa chacha sudah berubah. Walaupun chacha tidak pernah menanyakan lagi jawaban  : " Aku mau atau tidak mau balikin sama dia". 2 bulan kurang lamanya sudah, aku langsung bicara ke chacha bahwa aku mau nerima dia lagi jadi cewek ku. Dengan harapan chacha sudah benar - benar berubah tidak mempermainkan cintaku lagi dan lagi pula aku tidak akan pernah bisa sama fenny, mungkin fenny sudah bahagia sama cowok nya.

4 Bulan sudah lamanya berjalan kembali dengan chacha. Sehabis kerjaan kantor selesai ingin pulang jemput chacha, teman kerja dan bos mengajak aku nongkrong di sebuah supermarket terkenal di mayestik otomatis aku menelpon chacha mengatakan : "Aku tidak bisa pulang bareng sama dia, Aku pulang malam lagi ada meeting sama teman kerja dan Bos di luar".
lagi seru - seru nya ngomongin rencana hari saptu ingin liburan ke pantai sama bos dan teman kerja, telp ku berbunyi ketika aku lihat fenny yang telpon aku. aku telpon itu sembari bilang ke teman dan bos ku untuk permisi sebentar ada telp. Baru aku ingin menanyakan kabar fenny. Fenny langsung berbicara kepadaku : "Cewek lo siapa sekarang ??". Aku jawab : "Chacha". Fenny dengan emosinya menjawab : "Lo masih sama chacha lagi, enggak ada cewe lain lagi apa". Sebelum aku menjawab fenny langsung menutup telp. 
Aku kembali ke bos dan teman kerja ku untuk membicarakan liburan saptu nanti yang katanya ingin ke pantai. Setelah selesai pembicaraan tersebut kami pulang ke rumah masing - masing. 

Sesampai di rumah aku langsung menelpon fenny. Tiga kali aku telp tapi selalu dimatiin, setelah itu baru di angkat sama fenny. Fenny langsung berbicara : "Ngapain telp gue lagi, sudah ada chacha kan lo sekarang..!!!". Aku jawab : " Bukannya waktu itu lo bilangnya sudah punya cowok Fen".  Fenny menjawab sambil menangis : "Gue sudah mutusin cowok gue sudah lama, giliran gue udah mau ngasih lo kesempatan, sudah mulai suka sama lo lagi. Lo malah sama dia dan lo enggak telpon - telpon gue, cuma sekali doang lo telpon gue ". kemudian langsung di tutup telpon nya sama fenny.

Bingung rasanya, di satu sisi hatiku mengatakan benar - benar sayang dan cinta sama fenny, dia yang selama ini aku nanti tetapi di sisi lain aku sudah punya chacha dan aku tidak mau mempermainkan chacha. Terdengar suara telpon di hp ku, aku pikir fenny yang telpon ternyata chacha. Chacha berbicara : "Kamu sudah sampai dirumah, aku telpon dari tadi kok nadanya sibuk." Aku tidak mungkin jujur ke chacha kalau tadi aku habis telpon ke fenny. Aku takut chacha marah, jadi aku jawab : " Iya tadi bos telp, katanya saptu ada jalan - jalan ke pantai anyer. Chacha menjawab : "Aku ikut ya???". Aku jawab kembali : "Iya, aku mandi dulu ya, aku baru sampai rumah."

Pusing dan penat sebenarnya rasa ini dikepala memikirkan fenny tidak bisa tidur semalaman. Walhasil pagi ingin kerja mata terasa sepet dan perih akhirnya aku memutuskan untuk telpon ke bos tidak masuk kerja mengambil cuti. Aku yang tidak selalu sering memperhatikan facebook ku. aku tidak mengetahui ada yang comment atau bikin status di facebook ku. Teman ku "Deni mulyono" yang menurut ku aktif di facebook memberitahukan ke aku bahwa : "Ada yang comment di status lo tuh cewek, sorry doel gue kasih comment udah tegrep kapan lagi"..

Langsung aku buka facebook. Aku lihat fenny yang memberikan comment  : " kata Dih dan Hmm". Pada setiap status yang dibuat oleh chacha yang ada di facebook ku. Aku tidak membalas komentar fenny di facebook. Aku malah menghapus komentar fenny, takut chacha melihat.

Akhirnya aku memutuskan untuk melupakan fenny. Aku berharap chacha tulus mencintai ku, tidak mengulangi kesalahan nya lagi. Kembali berhubungan jalan dengan mantan nya. 

5 tahun sudah aku menjalani dengan chacha. Mungkin sudah saatnya aku memutuskan untuk berkomitmen dengan chacha ke hal yang lebih serius lagi. Malam minggu aku datang ke rumah chacha dengan maksud mengajak jalan dia dan ingin membicarakan tunangan sama dia. Sebelum sampai di rumah chacha, aku menghentikan motor ku, aku cari rokok ku ternyata tidak terbawa hanya korek saja yang ada. Daripada aku mesti balik ke rumah lagi, mending aku pikir beli di sebelah rumah chacha saja, sebelah rumahnya chacha kan warung.

Dengan Penuh keyakinan, aku hidupkan kembali motor butut ku langsung aku tancap gas ke rumah chacha. Sesampai di depan rumah chacha aku melihat ada motor ter parkir. Aku tidak berhenti di depan rumah chacha, tetapi aku membeli rokok dahulu dengan maksud biar pede membicarakan pertunangan nanti sama chacha. 

Setelah aku membeli rokok di warung sebelah rumahnya chacha, karena aku malas menghidupkan kembali motor ku. Jadi aku dorong motornya aku sejajarkan motor ku dengan motor yang ada di depan rumah chacha. Ketika aku buka pintu pagar rumah chacha, aku lihat chacha sama mantanya lagi pegangan tangan hendak ingin berciuman. Langsung aku panik melihat itu, tanpa disadar aku memanggil : "Chacha". Kemudian aku langsung pergi meninggalkan buru - buru menyalakan sepeda motor. Chacha berteriak  : "Memanggil nama ku". Aku langsung pulang ke rumah, aku hanya bisa duduk terdiam dengan hati penuh kecewa.

Tiada henti - henti nya chacha SMS dan telpon aku meminta maaf setiap hari nya, tetapi tidak aku angkat telpon dan aku jawab sms nya. Chacha datang ke kantor ku, baru aku mau menemuinya. Karena bos ku yang menyuruh nya untuk berbicara baik - baik dengan nya, akhirnya aku berbicara dengan chacha di ruang meeting di suruh bos ku.

Chacha menangis di depan ku. Dia meminta maaf lagi untuk yang kedua kalinya dan mengatakan tidak akan mengulanginya lagi meminta kesempatan lagi bersamaku. Aku hanya bisa bilang ke chacha : "Iya cha, sudah gue maafin, tapi gue benar sudah enggak bisa sama lo lagi jadi pacar atau cuma teman dekat, kita cuma bisa jadi teman saja, maaf ya cha gue lagi kerja disini, enggak enak banyak yang lihat dan jadi omongan nantinya". Aku langsung meninggalkan chacha di ruang meeting itu, untuk kembali bekerja.

Ke esokan harinya chacha sudah tidak begitu sering nelpon dan sms. Terlintas dipikiran ku untuk mendapatkan cinta fenny kembali. Aku coba menghubungi nomor handphone fenny tetapi sudah tidak aktif lagi. Aku telp kerumah fenny, kebetulan fenny yang angkat. Dengan pede nya aku berbicara ke fenny : " Fen, maafin gue ya,  besok kita jalan yuk, masih mau jalan kan sama gue ??" Fenny menjawab : " Besok gue married, ini gue lagi coba baju pengantin nya. Kok enggak jalan sama chacha malah ngajak jalan gue". dengan bodohnya aku jawab : " Serius fen, lo besok nikah. Gue gimana nanti, gue sudah enggak sama chacha, benar semua kata loh fen. W nyesel enggak dengerin semua kata lo, Lo jangan nikah ya..plis ??? " Fenny menjawab : " Lo bukannya lebih milih chacha dibanding gue. Maafin gue, gue besok tetap married"..

Langsung pikiran menjadi kacau saat itu, begitu juga hidup. Aku mengharapkan air mata fenny bisa mengalir untuk mengubur semua luka - luka ku dengan chacha tetapi ternyata sudah tidak ada air mata yang mengalir dari fenny.

Fenny akhirnya tetap menikah besok harinya. dan sekarang fenny sudah mempunyai 1 orang anak dari pernikahanya. Sampai sekarang aku selalu memperhatikan status facebook fenny.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Kuharapkan Air Mata Yang Mengalir "

Post a Comment